Strategi Pengembang Properti

writing on laptop
Branding produk yang diikuti dengan berbagai promo menarik tetap diluncurkan dengan lebih fokus pada pasar besar yang paling membutuhkan
 
  1. Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membuat kalangan pengembang harus ekstra bersiasat terkait kondisi pasar yang langsung drop. Masyarakat tidak menjadikan sektor properti menjadi fokus yang penting saat ini dan lebih fokus pada keselamatan maupun kesehatan diri dan keluarganya.Beberapa kalangan menyebut tahun 2020 merupakan masa titik paling rendah untuk sektor properti setelah sektor ini lesu sejak tahun 2014 lalu, karena itu tahun 2020 ini tinggal mengikuti tren kenaikannnya. Tren peningkatannya pun sudah mulai terlihat pada akhir tahun 2019 lalu, namun memasuki awal Maret 2020, properti kembali terpukul dengan diumumkannya dua orang pertama yang tertular Covid-19.Bagi kalangan pengembang, situasi seperti ini bukan berarti harus berdiam diri karena justru akan membuat kondisi perusahaan semakin terpukul. Sekurangnya, branding produk yang diikuti dengan berbagai promo menarik tetap diluncurkan dengan lebih fokus pada pasar besar yang paling membutuhkan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai:
  2. Momen terbaik
  3. Strategi pengembang dalam hal pembangunan
  4. Strategi pengembang dalam hal pemasaran
  5. Media Online
  6. Media Sosial
  7. Google Ads
  8. WA/SMS Blast
  9. Televisi
  10. Diskon
  11. Cara bayar
  12. Bonus atau hadiah
  13. Review Properti
Virtual Tour
Momen Terbaik
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan bahwa situasi Covid-19 ini mulai terasa hingga sektor properti. Namun, ia juga melihat masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan para penjual properti di situasi sekarang ini.”Sama seperti kebanyakan industri lainnya, properti pun mulai terdampak. Situasi pasar akan semakin mengarah ke buyer’s market, di mana konsumen yang lebih banyak mendapatkan manfaatnya. Namun, di setiap kesulitan selalu ada peluang,” ujar Marine. “Secara alami, kondisi seperti ini akan membuat konsumen, terutama dari kalangan investor, melirik properti sebagai peluang. Ya, berbagai kemudahan, keringanan, diskon besar-besaran yang akan diberikan pengembang akan menjadi daya tarik bagi investor, terutama mereka yang berniat berinvestasi jangka panjang,” ia menambahkan.Menurut Marine, situasi yang bergerak melambat ini dapat dimanfaatkan pengembang untuk fokus pada riset dan pengembangan, baik strategi marketing maupun produk. Riset tersebut dapat difokuskan pada penjualan di masa sekarang ataupun setelah pandemi berlalu nanti.”Selama ini, pengembang mungkin fokus lebih sibuk menjalankan strategi yang, bisa jadi, sudah lama tidak diganti. Karena kesibukan yang terus-menerus, mereka mungkin tidak sempat melakukan review terhadap strategi tersebut,” ujar Marine.”Misalnya, jika selama ini pengembang masih fokus pada pemasaran offline, saatnya mereka mengeksplorasi cara pemasaran secara online. Lalu, jika selama ini fokus pada target pasar yang itu-itu saja, karena di situ merupakan sweet spot-nya, sekarang saat yang tepat untuk melakukan riset, mengembangkan target pasar yang baru sehingga sasarannya pun semakin luas,” ia menambahkan.ip Rumah Jujurlah apabila produk yang Anda jual terdapat kekurangan. Layani komplain dengan baik dan berkepala dingin.
Strategi pengembang dalam hal pembangunan
Bagi pengembang, selain terus menganalisis pasar untuk mengeluarkan strategi terbaik saat situasi seperti ini, umumnya pengembang hanya akan fokus memasarkan produk eksisting dan menunda peluncuran produk baru sebagai langkah antisipatif yang paling aman. Walaupun dengan analisis yang tepat nyatanya tetap bisa meluncurkan produk kendati situasi seperti saat ini.PT Intiland Development Tbk misalnya, salah satu perusahaan pengembang yang menempuh strategi bertahan seperti itu. Menurut Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland, situasi wabah Covid-19 membuat perusahaannya mencari strategi jitu untuk tetap bisa mencapai target yang telah dipatok.“Kami akan fokus untuk menjaga kinerja perusahaan dengan fokus pada pengembangan proyek-proyek eksisting. Sementara untuk segmen pengembangan, fokus kami pada pengembangan proyek-proyek perumahan untuk segmen menengah ke bawah yang segmennya masih sangat besar. Fokusnya pada produk di bawah Rp1 miliar dan penjualan unit-unit inventory khususnya untuk segmen end user,” katanya.PT Lippo Karawaci Tbk  (Lippo  Group) juga mengklaim telah melakukan antisipasi bahkan sejak wabah ini mulai banyak diberitakan pada akhir tahun lalu. Untungnya pada tingkat perusahaan induk, Lippo Karawaci memiliki dana tunai mencapai Rp3,5 triliun untuk memudahkan perusahaan mengakuisisi berbagai rencana maupun strategi menghadapi berbagai kendala terkait pandemi Covid-19.“Kami ingin memastikan bahwa perusahaan masih dalam posisi yang baik untuk menghadapi pandemi global ini. Beberapa langkah inisiatif sudah dilakukan sejak 1 Januari 2020 seperti meluncurkan perumahan tapak baru di Cikarang dan klaster pertamanya langsung terjual habis dan kami keluarkan lagi klaster kedua. Dari situ saja kami berhasil menjual sebanyak 304 unit rumah senilai lebih dari Rp262 miliar dan ini meyakinkan kami kalau produk tepat yang memang dibutuhkan akan selalu diminati  oleh pasar,” kata John Riady, CEO Lippo Karawaci.Beberapa strategi lainnya juga diterapkan oleh Lippo Karawaci, masih terkait dengan antisipasi wabah Covid-19. Misalnya divestasi untuk saham Lippo Karawaci yang tercatat pada real estate investment trust (REIT) sejak Juni 2019 hingga Februari 2020. Aksi korporasi ini menghasilkan dana Rp322 miliar sehingga totalnya dari periode tahun lalu mencapai Rp851 miliaran.Lippo Karawaci juga menyesuaikan strategi lindung nilai atau hedging sejak awal kuartal pertama 2020 ketika nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika masih Rp13.700. Lippo Karawaci menghasilkan sekitar 60 juta dollar Amerika dengan memindahkan hedging-nya menjadi nilai pokok obligasi dan beberapa aksi perusahaan lainnya untuk memastikan keberlangsungan bisnis.PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak perusahaan BUMN PT Adhi Karya (Persero), juga menunjukan anomali lain saat bisnis tertekan dengan wabah Covid-19. ACP merupakan pengembang yang fokus dengan pembangunan proyek transit oriented development (TOD) di sepanjang jalur proyek kereta ringann LRT yang dibangun oleh induknya Adhi Karya.Menurut Hanif Setyo Nugroho, Direktur Pengelolaan Properti ACP, pihaknya membuka pembelian nomer urut pendaftaran (NUP) sebesar Rp5 juta secara online untuk proyek barunya Adhi City (120 ha) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perumahan yang diluncurkan sejak akhir tahun lalu ini untuk tahap pertama dipasarkan sebanyak 400 unit dan NUP yang masuk mencapai 189 unit.
Strategi pengembang dalam hal pemasaran
Selain strategi pembangunan, pengembang juga harus melakukan adaptasi terhadap cara pemasaran. Saat pemasaran secara offline seperti pameran, membuka show unit, atau spot kecil di mal atau pusat keramaian, sejumlah pengembang pun mengalihkan anggaran pemasaran pada hal-hal yang bersifat online atau virtual. Di antaranya adalah:
Media Online
Riset menyebutkan penggunaan media online naik tajam sebagai imbas kebijakan pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah saja. Kenaikannya bahkan mencapai 40 persen. Karena itulah, sudah sewajarnya pengembang mengalokasikan atau meningkatkan anggaran untuk media online.“Selama ini memang pengembang masih lebih menyukai pemasaran secara offline, baik secara pameran ataupun booth di mal atau pusat keramaian,” ujar Marine Novita, Country Manager Rumah.com. “Tetapi, karena saat ini calon konsumen tidak bisa kemana-mana, maka media online seperti portal properti Rumah.com menjadi pilihan terbaik.”Rumah.com menyediakan beragam fitur yang membantu pengembang untuk memberikan informasi secara menyeluruh mengenai produknya. Pada bagian listing, pengembang bisa memasang informasi tertulis selengkap-lengkapnya dan dapat disunting kapanpun. Pengembang juga bisa menambahkan foto selengkap-lengkapnya.“Rumah.com juga memiliki fitur virtual tour. Bukan hanya foto 360 derajat, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berkeliling unit, memasuki ruang demi ruang, seolah Anda datang langsung ke show unitnya,” Marine menjelaskan.
Media Sosial
Media sosial menjadi sarana interaksi virtual yang paling digemari masyarakat, terutama selama anjuran untuk tinggal di rumah saja. Di media sosial, orang-orang dapat mengunggah gambar dan berinteraksi lewat kolom komentar dan fitur ‘menyukai’.Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya menyediakan layanan iklan untuk keperluan apapun, selama sesuai dengan peraturan dan norma. Pengembang properti pun dapat beriklan di media sosial.“Kunci dari efektivitas beriklan di media sosial, adalah mengenali target konsumen Anda, mulai dari rentang usia, tingkat ekonomi, konten yang dibaca, dan lain-lain. Anda harus pandai-pandai menentukan kriteria tersebut agar iklan Anda bekerja secara efektif,” ujar Marine.“Kelebihan beriklan di media online, termasuk media sosial, adalah Anda bisa menentukan target iklan Anda, sehingga setiap sen yang dikeluarkan tidak sia-sia. Ini berbeda dengan jika Anda berpromosi secara offline. Meskipun ada banyak orang yang mengunjungi sebuah mal, belum tentu mereka adalah target pasar Anda,” katanya.
Google Ads
Cara kerja Google Ads mirip dengan iklan di media sosial, di mana Anda bisa menentukan kriteria target konsumen. Bedanya, Google Ads memasang slot iklan di halaman-halaman media online seperti situs berita, situs komunitas, dan lain-lain.“Jika media sosial menyasar pengguna Facebook, Instagram, dan sebagainya, Google Ads menyasar pembaca halaman-halaman online. Google yang akan menempatkan di mana iklan Anda akan tayang berdasarkan kriteria yang Anda tetapkan,” kata Marine.
Whatsapp/SMS Blast
Whatsapp (WA) saat ini menjadi aplikasi komunikasi berbasis pesan yang paling populer. Ini karena kemudahan dan fleksibilitasnya. Lewat WA, Anda bisa berkirim pesan, gambar, video, hingga tautan ke situs online. Selain itu, Anda juga bisa mengirimkan satu pesan ke banyak orang sekaligus, atau yang dikenal dengan blast.“Namun, sebaiknya iklan lewat WA blast jangan terlalu panjang, pilih kalimat yang menarik untuk menjelaskan produk Anda, kemudian arahkan penerima pesan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap melalui tautan yang Anda sertakan,” Marine menjelaskan.“Namun, kekurangan WA ini adalah Anda harus mengatur sendiri penerima secara manual. Jika tidak, Anda terpaksa mengirimkannya secara acak. Dampaknya adalah orang yang tidak sesuai dengan target market Anda bisa saja merasa kesal karena menerima pesan yang tidak bermanfaat untuknya. Jadi, berhati-hati dalam menggunakan blast,” ia menambahkan.SMS blast prinsipnya sama seperti WA, yaitu mengirimkan pesan ke banyak orang sekaligus. Kekurangan SMS blast ini adalah memakan biaya dan tidak dapat memuat gambar ataupun video.
Televisi
Televisi adalah salah satu media iklan dengan biaya termahal. Tetapi biaya yang mahal itu sekaligus menegaskan prestise produk Anda. Biaya iklan di televisi untuk 30 detik bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta.“Jika punya duit lebih, Anda bahkan bisa menyewa slot tayangan antara 30 menit atau satu jam untuk mengadakan talk show atau pemaparan produk Anda. Tentu saja, biayanya jauh lebih besar,” kata Marine.Iklan televisi saat ini mulai berkurang efektivitasnya, terutama untuk pemasaran produk dan target market tertentu. “Misalnya, riset menunjukkan kalangan muda lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengakses media sosial, termasuk YouTube, daripada menonton televisi. Jika mereka adalah target market Anda, maka akan lebih efektif untuk menjangkau mereka lewat target media sosial,” Marine menjelaskan.Meski demikian, promosi lewat beragam media, baik portal properti, sosial media, hingga televisi, akan sangat efektif dalam menjaga brand awareness.Brand awareness adalah kesadaran masyarakat akan keberadaan brand Anda. Semakin tinggi brand awareness masyarakat terhadap produk Anda, semakin besar peluang mereka menggunakan produk Anda saat mereka membutuhkannya. Kalau mereka melihat produk Anda di televisi, di media online, di media sosial, dan lainnya, saat mereka berniat mencari rumah, maka besar kemungkinan brand atau produk yang pertama muncul di pikiran mereka adalah produk Anda,” kata Marine.
Diskon
Diskon atau potongan harga masih menjadi gimmick paling efektif dalam menarik minat calon pembeli. Meski demikian, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.Pemberian diskon tetap harus ada alasannya, misalnya sebagai promo akhir tahun, promo awal tahun, promo ulang tahun, dan sebagainya. Selain itu, diskon yang diberikan sebaiknya masuk akal, jangan terlalu besar atau terlalu kecil.“Pemberian diskon hanya pada saat-saat tertentu akan membuat calon konsumen memiliki urgensi atau dorongan untuk segera membeli karena diskon ini spesial. Berbeda jika promo diskon tersebut Anda pajang terus sepanjang tahun. Tidak akan ada dorongan bagi konsumen untuk segera membeli karena mereka beranggapan kalau tidak sekarang, besok pun masih bisa,” kata Marine.“Begitupun soal besaran diskon. Kalau diskonnya terlalu kecil, orang akan merasa tidak ada manfaatnya. Kalau terlalu besar, orang akan curiga jangan-jangan ini cuma akal-akalan, sementara harga setelah diskon adalah harga sebenarnya. Jika Anda memang hendak memberikan diskon besar, sebaiknya berikan alasan misalnya cuci gudang stok lama, dan sebagainya,” ia menjelaskan.
Cara bayar
Anda mungkin tidak dapat memberikan diskon yang besar, tetapi Anda bisa memberikan kemudahan cara bayar misalnya uang muka yang lebih ringan, uang muka yang bisa dicicil, angsuran yang lebih panjang, bunga fix rate rendah dengan jangka waktu lebih lama, dan sebagainya.“Di situasi saat ini, tidak sedikit orang yang kurang beruntung. Usaha mereka melambat atau terhenti, terkena penyesuaian gaji, dan sebagainya. Kita sama-sama saling membutuhkan. Karena itu, kemudahan cara bayar bisa membantu mereka lebih percaya diri dalam mengambil keputusan membeli rumah,” kata Marine.
Bonus atau hadiah
Anda mungkin tidak memberikan potongan harga, tetapi Anda bisa memberikan bonus atau hadiah berupa perlengkapan rumah seperti kitchen set, sofa set, tempat tidur, AC, televisi, dan sebagainya.“Harga bonus ini bisa lebih rendah daripada gimmick diskon, namun tetap menarik. Sofa set, misalnya, Anda bisa mendapatkannya dengan harga di kisaran Rp15 juta, hanya 3 persen dari harga rumah senilai Rp450 juta. Jauh lebih kecil dibandingkan Anda memberi diskon 10%, misalnya,” kata Marine.“Tetapi bonus ini akan terlihat sangat menarik karena calon pembeli tidak perlu repot-repot lagi mencari dan membeli sendiri sofa set baru,” kata Marine.
Review Properti
Review properti adalah membuat artikel panjang yang mengulas properti Anda, tidak hanya keunggulan unit dan perumahan, tetapi juga lingkungan sekitarnya.Orang tidak hanya mempertimbangkan fisik properti dalam mengambil keputusan, tetapi juga lokasi. Mereka perlu tahu sekolah apa saja yang ada di sekitar properti Anda, pusat perbelanjaan apa saja, hingga rumah sakit apa saja yang ada di sana. Anda juga perlu menjelaskan prospek properti di area tersebut.Semua hal ini dapat Anda temukan dalam review properti adynaresidence.id.
Virtual tour
Virtual tour atau tur maya adalah teknologi yang lebih maju dari sekedar foto 360 derajat. Pada virtual tour, Anda bisa berkeliling memasuki setiap ruangan yang ada di unitnya dan melihat sekelilingnya. Fitur ini sangat membantu pencari konsumen, terutama di situasi yang tidak memungkinkan bagi mereka untuk datang langsung ke lokasi properti.

Related Posts